Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Terlepas Kembali

Terjadi  kemarin,  bait  kalimat  itu  terhenti.   Terang  ku  kini  mati,  hilang  arah  ku  mulai  tuli  Jiwa  merintih,  memaksa  untuk  berlari Jemari  mencekram  perih,  seperti  menyiksa  diri Terbiasa  bermimpi,  sampai  lupa  matahari Bukan  tidak  peduli,  karena  menjadi  benci Biar  datangnya  sepi,  biar  semua  pergi.

/Rindu

Baru  kemarin  dirasa Bersenda  gurau  bersama Membuka  diri  untuk  percaya Memahami  kawan  sampai  gila   Setahun  sudah  menunggu     Rasa  rindu  kini  merasuk   Tak  lagi  terbendung   Tuhan,  aku  larut.

Sebuah Ungkapan

Entah  dari  kapan  awalnya,  rasanya  baru  kemarin  aku  menyadarinya. Jelas  ini  bukan  keinginanku,  tapi  ku  akui  ini  jelas  kesalahanku. Sekarang...  adalah  batas  ku,  semua  rasa  kini  beradu  seperti  ingin  keluar,  hanya  saja  ketakutanku  masih  merdeka  tak  peduli  aku  gila  dihantuinya. Kamu...  kenapa  harus  kamu?  seseorang  yang  ku  istimewakan, lalu  diam - diam  aku  mulai  berimajinasi  tentang  kamu.  Ya aku  rasa  aku  suka... bukan  hanya  dengan  kamu,  semua  ulah,  dan  untaian  kata  yang  terlontar  dari mulut  yang  tak  mau  diam  itu.

Tanpa (bisa)

Berhadapan  tanpa  bisa  saling  melihat Berbicara  tanpa  bisa  saling  mendengar Berpapasan  tanpa  bisa  saling  menyapa Berharap  tanpa  bisa  saling  menyentuh Berdua  tanpa  bisa  saling  mendekap Bertamu  tanpa  bisa  saling merasa                                     

Pertemuan Satu Arah

Siapa  dia?!  hanya  berdiam  saja  membuatku  jatuh. Bergaya  sombong  namun  memikat.  lihat  dia,  tidak  peduli  dengan  kebisuan  sekitarnya.  Berdiri  angkuh  seakan  paling  benar,  selalu  menengadah  seakan  peguasa  kelas  sejarah  kebudayaan  hari  ini. Dia  membuatku  tenggelam  kedalamnya. Jangan  sampai  aku  tergila! Sungguh  ini  menakutkan!!!

(Berbalik)

Perasaan  yang  berontak,  mulai  tidak  terkendali.  Bodoh,  ini  benar  terjadi ! Satu  rasa  yang  muncul  ketika  kamu  membuatku  terlepas  dari  semua  pikiran  ke-abu  abuan Tidak  peduli  waktu  yang  kamu  sisakan  hanya  untuk  menjadi  basah  kuyup  dengan  kecewaku Lenganmu  akan  selalu  terbuka  untuk  menjeputku  ke  dalam  dekapanmu Kamu  disini  tidak  peduli  aku  membutuhkanmu  atau  tidak,  kamu  selalu  disini Senyumanmu  selalu  untukku  ketika  tangisku  hanya  untuk  dia.

Keluhan.

Aku benci kalian... Aku murka pada kalian... Kalian yang selama ini membuatku lelah di setiap harinya Kalian yang selama ini membuatku menahan amarah Kalian yang selama ini mebuatku dipandang gila Kalian... Pemilik suara tak bertuan, berhentilah...   Mereka yang tak mengerti, hanya akan memandangku tak karuan   Mereka yang tak perduli, hanya akan memanggilku tak waras   Mereka yang tak bisa mendengar   Mereka yang tak bisa merasakan   Mereka yang tak bisa...   Mereka yang tak bisa...   Mereka yang tak bisa   Melihat kalian...

Sekiranya.

Aku kira...    Beginilah jadinya, aku, kamu bersama    Selama mungkin berbagi cerita    Melangkah dengan kepala yang sama    Jalani hidup sampai tamat. Hanya kira...    Ternyata akhirnya, aku, kamu disini    Selayaknya teman sejati    Berbagi tanpa hati    Cukup sampai menyayangi    Merindu untuk bermain.

Dari Hiphop sampai Festive

DBL - West Java Series 2012 Practice - FBT Global Radio 2012 BTFT 2012 Yumedete - 2015 Yumedete - 2015 ProMild FBT 2012 DBL - West Java Series 2012

Kamu dan Hujan

14:45 Hari ini kamu mengenalkan ku pada hujan ...  pada setiap yang menggenang... pada setiap tetesan yang berayun dengan dedaunan pada setiap hembusan angin yang tenang pada setiap riuhnya suara air pada setiap hangatnya sebuah pelukan Saat yang lain berlari lalu berteduh... Kamu mengajak ku berlari lalu menari... Saat yang lain memandang lalu menunggu reda... Kamu mengajak ku menikmati hujan...             Basah kuyup aku dibuat oleh mu...             Mengigil jadinya...             Kamu pun tertawa, lalu...             Memeluk ku dan berkata...             Kini hujan menyapamu...

Kamu...

iya kamu...   Kamu kan yang kemarin disini   kamu kan yang kemarin cerita   kamu kan yang kemarin menghampiri   kamu kan yang kemarin tak mau pergi Sekarang...   menyapa pun kamu segan   berpapasan pun kamu tak acuh   becerita? mana mungkin... -Kamu-

Hanya untuk ku dan untuknya

Sore itu aku hanya melihat senja yang akan pergi terusir malam menengadah ke langit berharap semuanya larut dalam lelap, dalam gelap. Setengah berlutut ku mulai memuji kesucian Mu, memohon salah ku, meminta indah Mu.     Tuhan... simpan semuanya, simpan baik Mu untuk ku dan untuknya,     simpan cinta Mu untuk ku dan untuknya, simpan berkat Mu untuk dan untuknya. Amen.

Turis Semalam...

Semalam... Semua Senang Sampai Suntuk. Para pengunjung norak itupun akhirnya menginjakan kaki di Tanah Merah .  Dari bawah tanah sampai khayangan...  Setiap langkah yang beriringan... Setiap tangan yang bersandar pada pundak... Setiap parfume yang melekat... Setiap snazaroo yang mendarat di pipi... Setiap gelas syrup kaos kaki rasa leci... Setiap kacamata kertas dari sang manusia stocking... Setiap potongan roti-roti asin dari dunia mainan... Setiap telunjuk yang menari disco... Setiap self potrait yang memandang dengan ekspresi... Setiap bau alami dari tanah liat... Setiap wajah-wajah yang semakin terpesona... Setiap tawa, teriak, dan bisu... Setiap lampu-lampu kuning... Setiap potongan kertas grafis...  Dan setiap lainnya yang berharga... Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih... Masyarakat. 

(ano.ma.li)

Aku lihat mereka... Saat aku duduk mereka mendapingi. Saat aku sendiri mereka menemani. Tanpa diminta mereka selalu mengkuti. Bukannya aku mengigau atau tak waras... Karena aku lihat, kalian tidak.  Setiap hari setiap membuka mata aku selalu bertanya 'sampai kapan?' hanya itu. Diantara pilar dan selasar tidak hanya kalian yang aku lihat, tapi juga mereka... ya mereka yang setiap malam melempar sesuatu hingga bising, mereka yang selalu menyembunyikan barang kalian, mereka yang selalu mengitip dari balik jendela di tangga yang gelap itu, mereka yang selalu menyerupai kalian kapan saja. itu mereka... Jika kalian tau, aku lelah.

Gadis di Selasar (Magenta).

Sunyi teman setianya... Berjalan sendiri tanpa langkah kaki lainnya, menunggu semua pergi lalu memulai. Untuk dia yang suka sendiri, selalu duduk menunggu senja di pojok selasar... tak perduli dengan setiap orang yang melintas lalu terdiam sebentar hanya untuk memandangnya saja. Tebiasa dengan sikap orang padanya seperti itu, dia tak acuh lagi. Untuk dia yang benci keramaian, selalu berlari sendiri memejamkan mata dan menutup telinga meninggalkan semua yang berwarna. Hanya hitam dan putih yang ia tau... hanya amarah dan pilu yang ia tau... Untuk dia yang tak bisa melupakan, Masih terbayang pria yang selalu memberi rasa indahnya hidup penuh dengan kehangatan. Bersama yang dijanjikan lalu ia ingkari dan ditinggalkan. Magenta masih saja duduk di pojok selasar dengan tangan penuh membawa agendanya yang tak pernah lepas dari genggamannya. Matanya selalu menatap langit menunggu senja... bibirnya masih menekuk seakan mengkhayati turunnya mentari... jika mendung ia selalu memperlihatkan...

Ego Kemarin

Hai... seketika kata itu terlontar dari mulutku yang terlalu lama membisu kepadanya. Hari itu hari dimana aku sangat kesal dan geram, bosan yang sangat menjadi - jadi membuat ku memutuskan untuk berhenti berbicara padanya. waktu terus menerus berjalan tapi kesal ku belum saja mereda, hanya saja perasaan bersalah mulai membuat ku lelah...  Aku tau tapi dia tak tau apa yang sebenarnya membuatku kesal, sampai akhirnya dia pun mulai terbiasa tanpa adanya candaan ku diantara ceritanya. aku pun sama mulai terbiasa tanpa adanya pertanyaan - pertanyaan kritis yang selalu dia tanyakan dalam cerita ku. waktu masih saja berjalan tanpa bosan dan aku masih saja bertahan dengan ego ku yang tak mau kalah, bersamaan dengan rasa rindu ku padanya yang mulai meletup letup ingin disampaikan.  Saat berpapasan tak saling lagi menyapa, hanya tak mau menatap yang ku lakukan. Saat satu tujuan tak lagi melangkah bersama, hanya menunggu dia jauh yang ku lakukan. Begitu banyaknya waktu yang...